Senin, 04 Februari 2013

bersyukur

bismillah..

setelah seharian beraktifitas mulai dari makan sate kelapa, ambil KHS (yang hasilnya buruk dan saya malas untuk menceritakannya di blog, tapi saya ikhlas dan bersyukur setidaknya itu saya raih dengan perjuangan saya dan doa pada Allah tanpa mencontek kanan dan kiri saya) sampai beli es di warung cak man, akhirnya kesampaian juga nulis blog ini

kali ini saya ingin berbagi cerita tentang bersyukur dan amanah di lain kasus (no KHS!!), cerita ini dimulai ketika kemarin malam saya hendak pergi ngopi bersama teman-teman band. di jalan saya merasakan ban depan kurang pas anginnya, akhirnya saya arahkan motor saya ke tukang tambal ban dekat suramadu untuk mengisi angin, kebetulan secara bersamaan ya kira-kira 10detik dibelakang saya ada motor v-ixion (kita panggil saja keren) yang hendak isi angin juga, saat itu tukang tambal ban sedang ada pasien. di tempat itu ada seorang anak kecil (mirip upin, kita panggil saja upin) yang nampaknya sudah lama disitu sampai berkarat (ga segitunya juga sih) menunggu untuk isi angin sepedanya. kemudian setelah kira-kira 3 menit pasiennya telah kelar ditangani, tukang tambal itu menghampiri kami bertiga dan bertanya "opo mas? (apa mas?), kami bertiga menjawab satu persatu (kalau barengan nanti pasti dikira cherrybelle, apalagi kalau teriak chibi!! chibi!!), pertama upin "ngumpo sepeda lik" (isi angin sepeda bang), kemudian saya "ngumpo pisan cak" (isi angin juga cak), si keren "arep ganti ban njero cak, iso gak?kiro-kiro piro??" (mau ganti ban dalam bisa gak?kena berapa?), tukang tambal menjawab "iso cak!!35ewu" (bisa cak,35ribu), kemudian si keren mengiyakan. setelah itu kejadian  memuakkan terjadi, tukang tambal ban itu mendahulukan si keren dan memulai melepas bannya. spontan (uhuii!!) saya berkata "cak, iki aku karo arek iki kumpo diluk iso ga?sakno arek iki (upin ingusan) ngenteni kaet mau??" (bang, ini aku sama anak kecil ini bisa ga isi angin sebentar?kasian anak ini nungguin daritadi?). tukang tambal ban itu ga menanggapi, kemudian saya bertanya sekali lagi, dan tukang tambal itu berkata "sik cak, nik ga gelem antri ngaliho gapopo!!" (bentar cak, kalau ga mau antri pergi aja gapapa!!), mbokne ancuk pikir saya dalam hati. kemudian saya berkata "aku karo arek cilik iku teko ndisiki cak, aku ngumpo yo mbayar ga njaluk!!" (aku dan anak kecil itu datang duluan bang,aku isi angin juga bayar ga minta gratis kok!!). tukang tambal ban itu ga nanggepin malah asik gantiin ban si keren. ya memang secara material isi angin cuma Rp.2ribu vs ganti ban Rp. 35ribu, jelas kalah mahal. kemudian tanpa pikir panjang saya pergi dari situ dan mencari tempat lain, gatau nasib anak kecil upin tadi gimana (bodo amat bukan anak saya, diculik tukang tambal ban juga gapapa).

selama di perjalanan saya masih kepikiran kok ya ada orang seperti itu, kok ga bersyukur ada pelanggan datang walaupun cuma isi angin. coba bayangkan bila sehari saja dia mengecewakan 2 pelanggan seperti saya dan anak kecil tadi. di kalikan 30 hari, bisa dibayangkan sekitar Rp. 120 ribu/bulan zonk!! dan tidak setiap hari ada pelanggan yang ganti ban. kenapa dia malah menolak  rejeki yang dikirimkan Allah melalui kami yang membutuhkan angin. selain itu, berapa banyak orang yang akhirnya tidak percaya lagi untuk memakai jasanya, yang saya tahu iklan itu bersifat gema dan kuadrat apalagi dari mulut ke mulut.

kebanyakan orang strata rakyat jelata seperti kami (saya,tukang tambal,dll) biasanya mengeluh sandang pangan semakin mahal tetapi cari kerja susah dan pendapatan selalu pas-pasan. dan ada juga yang berkata jaman sekarang cari uang haram aja susah apalagi cari uang halal. Nah, seharusnya dia dan kita semua harus selalu bersyukur dan menjaga amanah atas pekerjaan yang kita tekuni. bila benar kita ini adalah mahluk yang beriman pada Allah, kenapa manusia mudah sekali lupa, mudah sekali menyepelekan hal-hal kecil dan selalu merasa kurang pada banyaknya rejeki yang Allah kirimkan kepada kita. bagaimana rejeki kalian bisa bertambah bila tak bersyukur, padahal Allah sudah jelas dan banyak sekali ayat-ayat dalam Al- Qur'an berkata kalau kita pandai-pandai bersyukur maka nikmat itu akan di tambah oleh-Nya. itulah kenapa masih ada saja orang yang merasa selalu diliputi kemiskinan?karena ia kurang bersyukur dan ikhlas menerima rejeki dari Allah entah bagaimanapun jalan dan jumlahnya.

Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui”. (An-Nisa’:147)

 “Mereka (Para Jin) bekerja untuk Sulaiman sesuai dengan apa yang dikehendakinya, di antaranya (membuat) gedung-gedung yang tinggi, patung-patung, piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk-periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah wahai keluarga Daud untuk bersyukur kepada Allah. Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur”. (Saba’:13)

"Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang suci yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kalian menyembah." (Al- Baqarah 2: 172)

ya cukup sekian dulu, semoga kita selalu bisa mengambil hikmah dan sama-sama belajar dari segala hal dan kejadian disekitar kita. semoga kita selalu diliputi perasaan syukur,ikhlas, dan berterima kasih pada Allah. amin


Tidak ada komentar:

Posting Komentar